Senin, 19 Desember 2016

JOURNEY OF LOVE #PART 3

Taraaa cukup lama juga hampir setahun ga nulis di blog ini karena sejuta kesibukan pasca menikah.
Menikah itu ga selamanya cuma happy happy aja justru menikah itu ajang untuk pendewasaan diri kita. Dewasa menyikapi suami yang ga semua sifatnya ternyata sesuai dengan yang kita inginkan (tapi inget bukankah kita juga bukan sosok sempurna) lalu ada lagi adaptasi kecocokan dengan keluarganya juga yang pastinya berbeda dengan keluarga kita, pokoknya sejuta masalah yang harus disikapi. Punya suami yang dewasa pemikirannya itu WAJIB hukumnya supaya kita juga enak buat cari solusi terhadap segala masalah yang ada. Selain itu, sebagai istri sudah sepatutnya nurut sama suami agar rumah tangga juga lebih damai, kalau ada yang ingin dibicarakan dikomunikasikan jangan saling dipendam.

Banyak yang dikorbankan pas awal nikah termasuk karir bisa jadi harus dikorbanin cuma harus selalu positive thinking urusan kerjaan udah ada yang ngatur yaitu Allah SWT. Pernah suatu ketika sebulan sebelum nikah gue dipanggil sama perusahaan idaman yang gue udah apply dari setahun lalu tapi baru kepanggil. Tapi memang setahun ikatan dinas dan selama itu tidak menikah ataupun hamil dulu katanya. Seketika galau pun melanda karena gue dan suami (waktu itu masih calon) memang tak ada niatan nunda momongan, Ternyata betul 3 bulan setelah menikah alhamdulillah dititipin malaikat kecil di perut tapi Alhamdulillah Allah SWT berkehendak lain saat hamil lagi mabok-maboknya muntah melulu ada perusahaan yang tetep nerima dan mempercayakan gue untuk terjun di bidang Supply Chain.

Muntah dari kehamilan  satu sampai empat bulan sampai hampir dirawat di RS karena berhari-hari ga masuk makanan sama sekali ditambah lagi yudisium dan sidang thesis di depan mata disitu peran orang tua dan suami yang besar buat support, membuat gue jadi mati matian juga perjuangin secara uda ngaret satu semester karena sibuk sama kerja sebelumnya jadi sempat terbengkalai juga si thesis.

Si dede bayi udah diajak nyetir pagi buta, bolak balik bimbingan, ngejar dosen, ngurus administrasi kesana kesini, sampai akhirnya bundanya di wisuda dan akhirnya dengan susah payah dapet gelar Magister Manajemen nya. Alhamdulillah ada hikmahnya, menikah ternyata bukan halangan untuk mengejar cita-cita justru supportnya nambah dari suami dan dede bayi di perut.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar